Lombok memiliki banyak pantai menawan siap memikat hati para pelancong, sebut saja Gili Trawangan, Pantai Kuta ataupun Pantai Tanjung Aan. Semuanya sudah menyerap perhatian wisatawan dan bukan tidak mungkin Anda pun bisa menikmati pantai indah di Lombok termasuk yang tersembunyi nan sepi seakan-akan milik sendiri. Gili Nanggu adalah salah satunya yang mampu mewujudkan itu.
Sebuah surga terpencil di Lombok menjadi favorit pasangan pengantin baru, dialah Gili Nanggu. Tak seperti Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang popularitasnya terus menanjak, Gili Nanggu justru masih jarang dijamah wisatawan.
Dikelilingi oleh hamparan pasir putih yang sangat lembut serta suasana sunyi, Gili Nanggu adalah surga sempurna untuk wisatawan yang ingin menjauh dari semua keramaian dan hiruk-pikuk kehidupan kota. Ya, Gili Nanggu dianggap sebagai pulau romantis yang cocok dijadikan tempat bulan madu para pengantin baru.
Lokasi Gili Nanggu
Gili Nanggu berada di barat daya Lombok (Sekotong) dan dapat dicapai menggunakan boat dari dua tempat berbeda: Pelabuhan Lembar, tempat di mana kapal ferry tiba dari Bali dan dari Sekotong Barat.
Dari Sekotong Barat menuju ke Gili Nanggu hanya butuh waktu sekitar 15-20 menit, sementara dari Lembar lebih lama, yakni sekitar 40 menit.
Pengunjung bisa menyewa boat untuk sampai ke Gili Nanggu, biasanya berkisar Rp 350.000 yang bisa diisi hingga lima penumpang. Tidak ada kapal umum yang bisa mengantar wisatawan ke Gili Nanggu, maklum kawasan ini merupakan kawasan pribadi.
Di tengah perjalanan menggunakan boat ke Gili Nanggu, ada sebuah pemandangan yang kerap menyita atensi wisatawan. Ada Gili Poh di sana, yang merupakan gili terkecil dari semua gili di Lombok. Untuk berkeliling Gili Poh dengan berjalanan kaki konon hanya dibutuhkan waktu 15 menit. Penampakan Gili Poh dengan Gunung Agung sebagai latar belakang-nya membuat perjalanan di boat tidak membosankan.
Kegiatan di Gili Nanggu
Begitu driver menyandarkan boat-nya di pinggir pantai, traveler sudah disambut suasana tenang dan damai di Gili Nanggu. Sepanjang mata memandang hanya ada pantai dengan airnya yang jernih seperti kristal serta pepohonan rindang.
Meski tampak tenang dan sepi, bukan berarti tak ada kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Gili Nanggu. Kejernihan air lautnya membuat Gili Nanggu tempat sempurna untuk melakukan snorkeling.
Ada dua titik snorkeling yang ditawarkan di Gili Nanggu, pertama di bagian timur yang menjadi tempatnya ikan warna-warni sementara di bagian selatan para penyelam akan disuguhi aneka terumbu karang dengan berbagai warna.
Ikan berwarna-warni juga bisa ditemukan hanya beberapa meter dari pantai. Pengunjung Gili Nanggu biasanya memberikan roti yang sudah dihancurkan kepada ikan-ikan tersebut. Berkumpulnya ikan-ikan yang melahap santapan mereka menjadi pemandangan indah.
Selesai mengeksplorasi keindahan bawah lautnya, pengunjung bisa santai di pinggir pantai Gili Nanggu. Terdapat banyak pondok kecil yang bisa digunakan hanya untuk rebahan sambil menikmati semilir angin dan pemandangan laut lepas. Karena termasuk pulau privat, momen bersantai pengunjung tidak akan diganggu oleh pedagang asongan yang biasanya berlalu-lalang di tempat wisata.
Oya, di Gili Nanggu juga terdapat pengkaran penyu yang terbuka untuk umum. Sejak 1995, Gili Nanggu ikut berperan dalam kegiatan Konservasi Alam melalui Gili Nanggu Turtle Conservation Program. Dalam 11 tahun terakhir, program ini sukses menetaskan sekitar 4.500 telur penyu.
Program ini dimaksudkan untuk melindungi telur penyu dari perdagangan bebas. Programnya cukup sederhana, membeli telur-telur penyu dari nelayan kemudian diinkubasi selama 30 sampai 35 hari. Setelah bayi penyu menetas dan muncul ke permukaan, mereka dilepas ke laut.
Bagi wisatawan yang memiliki banyak waktu dan ingin berlama-lama menikmati keindahan Gili Nanggu, pulau dengan luas 12,5 hektar ini hanya memiliki satu tempat penginapan bernama Gili Nanggu Cottages dan Bungalow. Dengan mengadopsi rumah adat sasak, penginapan ini menyediakan berbagai kebutuhan traveler, termasuk penyewaan alat snorkelling, canoeing, kapal jukung, sepeda dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar